Nama: Kania Az Zahra (18)
Kelas: XI IPS 2
Logika matematika merupakan sebuah Ilmu yang menggabungkan ilmu logika
dan ilmu matematika sebagai kuncinya dan merupakan landasan dasar untuk
mengambil sebuah kesimpulan
Apa saja contoh dari logika matematika?
Yang dimaksud logika matematik adalah konjungsi, disjungsi, negasi,
implikasi, biimplikasi, kalimat berkuantor, kalimat equivalen, dan masih
banyak lainnya
. Berikut pembahasannya. Konjungsi, Disjungsi, implikasi dan biimplikasi disebut juga sebagai pernyataan majemuk
Pernyataan
Apakah
sebuah pernyataan itu? dalam matematika pernyataan merupakan sebuah
kalimat yang bisa dinyatakan sebagai pernyataan yang bernilai benar (B)
maupun salah (S), namun tidak bisa dinyatakan keduanya.
Sebuah kalimat dapat dinyatakan sebagai pernyataan jika bisa ditentukan nilai benar atau salahnya.
Sementara itu jika sebuah kalimat tidak bisa ditentukan benar atau salahnya maka disebut sebagai pernyataan relatif.
Terdapat 2 jenis pernyataan yaitu pernyataan terbuka dan pernyataan tertutup. Berikut masing-masing penjelasan.
1. Pernyataan Terbuka
Pernyataan terbuka merupakan pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai kebenaran atau salahnya
contoh : besok pagi akan terjadi hujan lebat (belum dapat dipastikan kebenarannya)
2. Pernyataan Tertutup
pernyataan tertutup adalah pernyataan yang sudah bisa dipastikan baik nilai benar maupun salahnya
Contoh pernyataan tertutup:
- 20 + 80 = 100 (benar)
- 10 + 5 = 12 (salah)
3. Pernyataan Relatif
Pernyataan relatif adalah pernyataan yang bisa bernilai benar namun juga salah
contoh dari Pernyataan relatif:
- Musik dangdut merupakan musik yang menyenangkan (Merupakan pernyataan relatif karena tidak semua orang menyukai musik dangdut)
- Bakso
merupakan makanan yang enak (ini termasuk pernyataan relatif karena
sebagian orang ada yang bilang bakso enak ada juga yang bilang bakso
tidak enak)
Konjungsi
apakah konjungsi itu? konjungsi adalah
sebuah pernyataan yang bernilai benar hanya jika kedua pernyataan benar.
Pernyataan akan salah jika salah satu pernyataan atau keduanya adalah
salah
Dapat juga dikatakan jika ada satu saja pernyataan yang bernilai salah maka hasilnya pasti salah
Dua pernyataan dalam konjungsi digabungkan dengan menggunakan tanda ^ yang berarti “dan”
Tabel Kebenaran Konjungsi
Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan penjelasan berikut
- Jika p benar dan q benar maka (p^q) = benar
- Jika p benar dan q salah maka (p^q) = salah
- Jika p salah dan q benar maka (p^q) = salah
- Jika p salah dan q salah maka (p^q) == salah
Disjungsi
Apakah disjungsi itu? Nah disjungsi berbeda dengan konjungsi, pada disjungsi menggunakan symbol ˅ yang berarti “atau”
pada
disjungsi apabila salah satu dari dua pernyataan merupakan benar, maka
hasilnya adalah benar. Namun jika keduanya salah, maka pernyataan
dianggap salah
Tabel Kebenaran Disjungsi:
Berikut penjelasan lebih lanjut
- JikaJi benar dan q benar maka (p˅q) = benar
- Jika p benar dan q salah maka (p˅q) = benar
- Jika p salah dan q benar maka (p˅q) = benar
- Jika salah dan q salah maka (p˅q) == salah
Negasi
Negasi merupakan sebuah pernyataan yang menyanggah nilai sebenarnya. Negasi sering disebut juga dengan ingkaran
Sebuah ingkaran atau negasi biasanya dimulai dengan kata “tidak benar bahwa…” untuk menyanggah kalimat sebenarnya
berikut contoh untuk kalimat negasi.
Pernyataan A:
Semua benda jatuh ke tanah
Negasi atau ingkaran dari pernyataan A:
Tidak benar bahwa semu benda jatuh ke tanah
Dalam matematika negasi dinyatakan dengan symbol ~
Implikasi
Apakah implikasi itu? Implikasi merupakan dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan symbol ⇒ yang berarti “Jika p… maka q…”.
Berikut ini merupakan Tabel kebenaran implikasi
Berikut penjelasan implikasi lebih lanjut
- Jika p benar dan q benar maka (p⇒q) = benar
- Jika p benar dan q salah maka (p⇒q) = salah
- Jika p salah dan q benar maka (p⇒q) = benar
- Jika p salah dan q salah maka (p⇒q) = benar
Kesimpulannya adalah dalam implikasi hanya dinyatakan salah jika pernyataan pertama benar, namun pernyataan kedua salah
Biimplikasi
Biimplikasi merupakan pernyataan yang hanya
akan menyatakan benar jika kedua pernyataan menyatakan kesamaan nilai
baik itu bernilai benar maupun salah
Dalam matematika biimplikasi dinyatakan menggunakan symbol ⇔ yang memiliki arti “p… jika dan hanya jika q…”
Tabel Kebenaran Biimplikasi
Agarlebih jelas, berikut pembahasan singkatnya.
- Jika p benar dan q benar maka (p⇔q) = benar
- Jika p benar dan q salah maka (p⇔q) = salah
- Jika p salah dan q benar maka (p⇔q) = salah
- Jika p salah dan q salah maka (p⇔q) = benar
Ekuivalensi Pernyataan Majemuk
Ekuivalensi adalah pernyataan majemuk yang berbeda namun memiliki nilai yang sama atau biasa disebut ekuivalen
Ekuivalensi biasanya ditampilkan dalam bentuk rumus, contohnya adalah seperti dibawah ini:
~(p^q) = p˅~q
~(p˅q) = p^~q
(p⇒q) = p˅~q
Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Pada implikasi akan dikenal dengan istilah konvers, invers, dan kontraposisi. supaya lebih mudah dalam memahami hal tersebut, berikut penjelasan lebih lanjut
diketahui sebuah implikasi p⇒q
maka konversnya adalah q⇒p
inversnya adalah ~p⇒q
kontraposisinya adalah ~q⇒~p
Kuantor Pernyataan
Kuantor pernyataan merupakan sebuah bentuk dari pernyataan yang mengandung nilai kuantitas didalamnya
kuantor pernyataan ada 2 jenis kuantor universal dan kuantor eksistensial
1. Kuantor Universal
Kuantor universal yang disebut juga kuantor umum adalah pernyataan yang menggunakan kata “untuk setiap” atau “untuk semua”
Kuantor universal disimbolkan dengan x
Contoh: Pernyataan “semua bunga adalah indah”. Maka notasinya adalah (∀x), [ B(x) → I(x) ]
2. Kuantor Eksistensial
Kuantor eksistensial atau kuantor khusus adalah pernyataan yang menggunakan “beberapa”, “terdapat, dan “ada”
Simbol yang digunakan adalah Ǝx
Sebagai contoh:
pernyataan “Ada bunga yang jelek”. Maka notasinya adalah (Ǝx),Jx
Ingkaran dari Pernyataan Kuator
Sama halnya dengan pernyataan kuantor juga
memiliki negasi atau ingkaran. Hukum negasi ini adalah bahwa negasi dari
kuantor universal adalah kuantor eksistensial dan sebaliknya
Sebagai contoh adalah:
p : semua bunga adalah indah
~p : semua bunga tidaklah indah
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan materi terakhir dalam logika matematika.
Kesimpulan bisa ditarik dari premis atau pernyataan yang telah ada. Ada
tiga metode untuk melakukan penarikan kesimpulan
1. Modus Ponens
Modus ponens mempunyai rumus:
premis 1: p→q
premis 2: p
kesimpulan: q
Artinya jika diketahui p→q dan p, maka kesimpulannya adalah q
Contoh:
Premis 1: Jika musim semi tiba, bunga mekar
Premis 2: Musim semi tiba
Kesimpulan : Bunga mekar
2. Modus Tollens
Premis 1: p→q
Premis 2: ~q
Kesimpulan: ~p
Contoh:
Premis 1: Jika hari Senin saya upacara bendera
Premis 2: saya tidak upacara bendera
Kesimpulan: bukan merupakan hari senin
3. Silogisme
Premis 1: p→q
Premis 2: q→r
Kesimpulan: p→r
Contoh:
Premis 1: Jika hari minggu maka saya libur sekolah
Premis 2: Jika libur sekolah saya pergi memancing
Kesimpulan: Jika saya memancing maka hari minggu